Pemberitahuan - Tutup penerbitan :


Kami tidak menerbitkan buku baru atau mencetak ulang buku lagi. Penerbit tutup.




Rabu, 17 Desember 2014

Terbit Versi Digital: KITAB SUCI TAURAT - Terjemahan Bahasa Indonesia


KITAB SUCI TAURAT - Terjemahan Bahasa Indonesia (digital)
Paguyuban Pelestari Terjemahan 1912
(10,5 x 15,5) cm; 872 hlm;  2014
ISBN: 978-602-14372-4-7


 Disediakan di:
  Disediakan pula edisi cetaknya, ISBN 978-602-96769-0-7
Terbitan Khusus 

Rp 45.000


 Kitab Suci Taurat ini merupakan pemutakhiran suatu terjemahan dalam bahasa Melayu bertarikh 1912. Sebagai Kitab Suci, terjemahan ini disertai pula teks aslinya yang berbahasa Ibrani.


Kebijakan Nabi Yusuf Mengatasi Krisis Pangan

13Suatu waktu, tidak ada lagi makanan di seluruh negeri itu karena begitu hebatnya bencana kelaparan yang terjadi. Tanah Mesir dan Tanah Kanaan merana karena bencana kelaparan itu. 14Yusuf mengumpulkan seluruh uang yang ada di Tanah Mesir serta Kanaan, yaitu uang yang dibayarkan orang-orang untuk membeli gandum, lalu dibawanya uang itu ke istana Firaun. 15Setelah uang di Tanah Mesir serta Tanah Kanaan habis, semua orang Mesir pun datang kepada Yusuf dan berkata, “Berilah kami makanan. Mengapa kami harus mati di hadapan Tuan? Uang kami sudah habis!” 
16Jawab Yusuf, “Jika uangmu habis, serahkanlah ternakmu, maka aku akan memberikan kepadamu makanan sebagai ganti ternakmu.” 17Lalu mereka membawa ternak mereka kepada Yusuf, dan Yusuf memberikan kepada mereka makanan sebagai ganti kuda, kambing domba, sapi, serta keledai mereka. Pada tahun itu ia menunjang makanan mereka sebagai ganti semua ternak mereka.
 
18Setelah tahun itu berakhir, mereka datang lagi kepada Yusuf pada tahun kedua dan berkata, “Tidak dapat kami sembunyikan dari Tuanku bahwa uang kami sudah habis dan bahwa hewan ternak kami sudah menjadi milik Tuanku. Tidak ada lagi yang tersisa di hadapan Tuanku selain badan kami dan tanah kami. 19Mengapa kami dan juga tanah kami harus mati di depan mata Tuan? Belilah diri kami juga tanah kami sebagai ganti makanan. Biarlah kami dan tanah kami menjadi hamba Firaun. Berikanlah benih, supaya kami hidup dan tidak mati, dan supaya tanah tidak menjadi tandus.”
 
20Maka Yusuf membeli semua tanah di Mesir bagi Firaun, sebab orang Mesir menjual ladangnya masing-masing. Hal itu mereka lakukan karena begitu beratnya bencana kelaparan itu menimpa mereka. Dengan demikian negeri itu menjadi  milik  Firaun.  21Setelah  itu Yusuf memindahkan rakyat ke kota-kota di Mesir, dari ujung yang satu sampai ke ujung yang lain. 22Akan tetapi, ia tidak membeli tanah para imam karena para imam mempunyai jatah yang tetap dari Firaun, dan mereka makan dari jatah  tetap  yang  diberikan  Firaun kepada  mereka  itu.  Itulah  sebabnya mereka tidak menjual tanah mereka. 
23Kemudian Yusuf berkata kepada rakyat, “Pada hari ini aku telah membeli dirimu dan tanahmu bagi Firaun. Inilah benih untuk kamu tabur di tanah itu. 24Nanti, pada waktu musim menuai, kamu harus menyerahkan seperlima bagian kepada Firaun, sedangkan empat bagiannya menjadi milikmu. Pakailah itu untuk benih ladangmu, untuk makanan kamu dan mereka yang ada di rumahmu, serta makanan anak-anakmu.” 
25Jawab mereka, “Tuan sudah menyelamatkan hidup kami! Asal Tuanku berkenan, kami mau menjadi hamba Firaun.”  
 
26Maka Yusuf membuat suatu ketetapan perihal tanah di Mesir yang berlaku sampai sekarang ini, yaitu bahwa seperlima bagian dari hasil tanah menjadi milik Firaun. Hanya tanah para imamlah yang tidak menjadi milik Firaun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar